Dalam SEO, internal link nofollow adalah tautan internal yang diberi atribut rel="nofollow"
. Atribut ini memberi sinyal ke mesin pencari (Google, Bing, dsb.) untuk tidak mengikuti tautan tersebut atau tidak mentransfer link juice (otoritas SEO) dari satu halaman ke halaman lain.
Daftar Isi
ToggleContoh:
<a href="halaman-tujuan.html" rel="nofollow">Tautan Nofollow</a>
Artinya, link ini tetap bisa diklik oleh pengunjung, tapi mesin pencari tidak menganggapnya sebagai bagian dari distribusi otoritas SEO.
Kenapa Internal Link Nofollow Digunakan?
- Mengontrol Aliran Otoritas Halaman
→ Anda bisa menghindari “kebocoran” link juice ke halaman yang kurang penting. - Mengutamakan Halaman Penting
→ Fokuskan otoritas SEO ke halaman produk, layanan, atau artikel pilar. - Mengurangi Prioritas Halaman Non-SEO
→ Misalnya halaman login, keranjang belanja, kebijakan privasi, atau halaman dashboard yang tidak perlu ranking di Google.
👉 Contoh untuk bisnis: Anda ingin semua otoritas SEO diarahkan ke landing page layanan utama, misalnya WordPress Hosting atau Web Hosting Indonesia. Maka halaman seperti login atau privacy policy bisa dibuat nofollow.
Cara Menggunakan Internal Link Nofollow
- Identifikasi Halaman yang Tidak Perlu Otoritas SEO
- Halaman login / register
- Halaman keranjang belanja (checkout)
- Halaman kebijakan privasi & syarat ketentuan
- Halaman yang hanya untuk kebutuhan internal
- Tambahkan Atribut
rel="nofollow"
- Bisa manual di HTML, atau otomatis dengan plugin SEO (misalnya Rank Math, Yoast).
- Gunakan Secara Bijak
- Jangan terlalu banyak pakai nofollow.
- Biarkan internal link utama (artikel → artikel, artikel → produk) tetap dofollow agar kekuatan SEO mengalir.
Perbedaan Internal Link Dofollow vs Nofollow
- Dofollow → default semua link, ikut diteruskan ke mesin pencari, menyalurkan otoritas SEO.
- Nofollow → memberi sinyal ke mesin pencari untuk tidak mengikuti link tersebut, sehingga tidak menyalurkan otoritas.
Keduanya tetap bisa diklik oleh pengunjung. Perbedaannya hanya di cara mesin pencari memperlakukan link.
Tips Praktis Internal Linking untuk SEO
- Gunakan internal linking alami antar artikel blog & halaman produk.
- Jangan terlalu banyak link nofollow, gunakan hanya untuk halaman non-SEO.
- Pastikan struktur internal link membentuk content cluster agar Google paham halaman mana yang jadi prioritas.
- Optimalkan anchor text → gunakan kata kunci relevan, bukan sekadar “klik di sini”.
Kesimpulan
Internal link nofollow adalah strategi SEO untuk mengendalikan distribusi otoritas halaman. Gunakan nofollow hanya pada halaman yang memang tidak penting untuk ranking, seperti login atau kebijakan privasi. Untuk halaman utama, biarkan link tetap dofollow agar kekuatan SEO mengalir dengan baik.
👉 Dengan manajemen internal link yang tepat, website Anda akan lebih terstruktur, mudah dipahami Google, dan lebih cepat naik ranking. Pastikan juga website Anda berjalan di server yang cepat dan aman, seperti Web Hosting Indonesia Gapurahoster, agar optimasi SEO semakin maksimal.