Saat website WordPress Anda tiba-tiba menampilkan layar putih (white screen of death), error 500, atau perilaku aneh lainnya, rasanya bisa sangat membuat frustrasi. Anda tahu ada yang salah, tetapi tidak tahu di mana atau mengapa.
Daftar Isi
ToggleJangan khawatir! WordPress memiliki “mode detektif” bawaan yang disebut Debug Mode. Fitur ini adalah alat bantu paling ampuh untuk mengidentifikasi sumber masalah di website Anda. Di Panduan ini Gapurahoster memandu Anda langkah demi langkah untuk mengaktifkannya, memahami pesannya, dan menyelesaikan masalah.
Apa Itu WordPress Debug Mode? 🕵️♂️
Bayangkan mesin mobil Anda bermasalah. Anda bisa saja menebak-nebak apa yang rusak, atau Anda bisa menyambungkannya ke komputer diagnostik yang akan memberi tahu, “Sensor oksigen di silinder 3 rusak.”
WordPress Debug Mode berfungsi persis seperti komputer diagnostik itu.
Secara default, WordPress menyembunyikan pesan error teknis dari pengunjung agar tidak mengganggu tampilan dan demi keamanan. Saat Anda mengaktifkan Debug Mode, Anda memerintahkan WordPress untuk menampilkan semua notifikasi error, peringatan, dan pemberitahuan (PHP errors, warnings, & notices) yang terjadi di balik layar. Pesan-pesan inilah yang akan menuntun kita langsung ke sumber masalahnya, entah itu plugin yang tidak kompatibel, tema yang bermasalah, atau kode yang usang.
Langkah 1: Persiapan Wajib – Lakukan Backup!
Sebelum menyentuh file inti WordPress, ada satu aturan emas: Selalu backup website Anda terlebih dahulu. Mengedit file wp-config.php
sangat berisiko jika terjadi kesalahan. Dengan memiliki backup, Anda bisa dengan mudah mengembalikan website ke kondisi semula jika terjadi masalah.
Langkah 2: Cara Mengaktifkan Debug Mode Melalui wp-config.php
Anda perlu mengakses file bernama wp-config.php
yang berada di direktori utama instalasi WordPress Anda. Anda bisa mengaksesnya melalui:
- File Manager di cPanel atau control panel hosting Anda.
- Klien FTP seperti FileZilla.
Setelah Anda menemukan dan membuka file wp-config.php
, ikuti langkah berikut:
- Gulir ke bawah hingga Anda menemukan baris kode ini:
define( 'WP_DEBUG', false );
- Ubah nilai
false
menjaditrue
. Hasilnya akan terlihat seperti ini:define( 'WP_DEBUG', true );
- Simpan perubahan pada file tersebut.
Sekarang, coba kunjungi kembali halaman website Anda yang error. Kemungkinan besar, Anda akan melihat pesan-pesan error ditampilkan di bagian atas halaman. Namun, cara ini memiliki kekurangan: pengunjung website Anda juga bisa melihat pesan error tersebut. Tentu ini tidak profesional. Karena itu, mari kita gunakan cara yang lebih cerdas.
Langkah 3: Cara Debug yang Lebih Aman dan Profesional (Sangat Direkomendasikan) 📝
Alih-alih menampilkan error di halaman depan, kita akan memerintahkan WordPress untuk mencatat semua error ke dalam sebuah file log pribadi yang hanya bisa Anda lihat.
- Buka kembali file
wp-config.php
Anda. - Cari baris
define( 'WP_DEBUG', false );
. - Ganti seluruh baris tersebut dengan tiga baris kode di bawah ini:
// Mengaktifkan mode WP_DEBUG define( 'WP_DEBUG', true ); // Mencatat error ke dalam file /wp-content/debug.log define( 'WP_DEBUG_LOG', true ); // Menonaktifkan tampilan error di halaman website define( 'WP_DEBUG_DISPLAY', false ); @ini_set( 'display_errors', 0 );
- Pastikan Anda menempatkan kode ini sebelum baris
/* That's all, stop editing! Happy publishing. */
. - Simpan file Anda.
Dengan konfigurasi ini, website Anda akan terlihat normal bagi pengunjung, tetapi semua catatan error akan tersimpan rapi di dalam file debug.log
.
Langkah 4: Membaca File debug.log
dan Menemukan Pelakunya
Sekarang, coba picu kembali error di website Anda (misalnya, dengan mengunjungi halaman yang rusak). Setelah itu, periksa folder /wp-content/
di dalam direktori website Anda. Anda akan menemukan file baru bernama debug.log
.
Buka file tersebut. Anda akan melihat catatan error dengan format seperti ini:
Contoh Error:
[17-Aug-2025 11:00:00 UTC] PHP Fatal error: Call to undefined function some_function() in /home/user/public_html/wp-content/plugins/nama-plugin-error/file.php on line 123
Mari kita bedah pesan ini:
PHP Fatal error
: Ini adalah jenis errornya.Fatal error
berarti error ini cukup parah hingga menghentikan eksekusi skrip.Call to undefined function...
: Ini adalah deskripsi masalahnya./wp-content/plugins/nama-plugin-error/file.php
: Ini adalah petunjuk terpenting! Jalur file ini memberitahu Anda lokasi persis error terjadi. Dalam contoh ini, sumber masalahnya ada di dalam folder plugin bernamanama-plugin-error
.on line 123
: Ini menunjuk ke baris kode spesifik yang menyebabkan masalah.
Tindakan Anda Selanjutnya:
- Jika jalur file mengarah ke
/plugins/nama-plugin/
, maka kemungkinan besar plugin itulah penyebabnya. Coba nonaktifkan plugin tersebut. - Jika jalur file mengarah ke
/themes/nama-tema/
, maka tema Anda adalah sumber masalahnya. Coba ganti sementara ke tema default WordPress (seperti Twenty Twenty-Four). - Jika Anda melihat nama file atau plugin yang sama muncul berulang kali di log, maka itulah tersangka utamanya.
Langkah 5: Jangan Lupa! Matikan Kembali Debug Mode
Setelah Anda berhasil menemukan dan mengatasi masalahnya, sangat penting untuk menonaktifkan kembali Debug Mode.
Kembali ke file wp-config.php
dan ubah kembali kode yang Anda tambahkan tadi menjadi seperti semula:
define( 'WP_DEBUG', false );
Mengapa ini penting?
- Keamanan: Membiarkan debug mode aktif dapat membocorkan informasi sensitif tentang struktur file dan server Anda.
- Performa: Proses pencatatan log yang terus-menerus dapat membebani server dan menghabiskan ruang penyimpanan jika error terus terjadi.
Dengan menguasai Debug Mode, Anda kini memiliki kemampuan untuk mendiagnosis masalah website Anda sendiri secara akurat dan efisien.
Nah sekarang anda sudah bisa mengatasi error pada WordPress secara mandiri, tidak perlu pusing lagi jika menemukan error pada Website WordPress yang anda miliki ya!